BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 07 Desember 2011

DESEMBER


Calista Stefania Laurika namaku. Aku lebih dikenal dengan nama Calista, banyak yang bilang aku cantik, tapi aku pendiam dan tidak senang bergaul. Mungkin itu yang membuat mereka segan mendekatiku. Tak  banyak teman yang kumiliki. Aku lebih senang sendiri,atau menulis diary untuk mengungkapkan semua perasaanku. Dalam hidup ini aku seperti sendiri, aku selalu merasa dunia ini membeciku. Jika aku boleh memilih aku lebih baik tidak pernah ada di dunia ini. Dunia ini kejam, dan dunia ini tidak pernah adil untuku, bahkan dunia telah merebut semua kebahagian yang tidak akan pernah kumiliki lagi. Sering kali hati menjerit, namun tak pernah ada yang mendengarkanku……
Hayooooo…..lagi ngapain? Safa mengagetkanku, dan menegurku,Menulis diary lagi? Katanya dengan senyuman yang khas. Aku menganggukkan kepala menandakan bahwa yang ia katakan benar, dan setelah itu langsung meninggalkanku. Safa satu-satunya sahabat yang benar-benar tulus bertemanku, walaupun aku dan safa sangat dekat namun tak pernah sedikitpun aku bercerita tentang diriku. Aku begitu tertutup dengan siapapun.  
Terik matahari sudah terasa sangat menyengat dikulitku. Ku percepat langkah kakiku agar segera tiba dirumah. Namun aku tak bisa menahan rasa haus ditenggorokanku. Seperti biasa aku membeli es kelapa kang cepi langganan ku. Segarnya es kelapa yang kuminum langsung habis, hanya tersisa ampas kelapanya saja. Setelah itu aku langsung pulang, dan merebahkan diri di kamar rumahku. Kunyalaka AC kamar ku, dan langsung tertidur.
Non…non…bangun sudah jam lima sore,non belum makan dari pulang sekolah,nanti non sakit! Mbok laksmi membangunkanku, aku hanya menjawab ia mbo siapkan saja makananya. Mbok Laksmi dia itu pembantuku, namun aku tak pernah menganggap dia sebagai pembantu. Mbok Laksmi sepeti neneku Mbok Laksmilah yang merawatku sejak kecil sampai saat ini.
Pagi ini di dalam ruang kelasku begitu ramai, apa yang sedang mereka bicarakan? Kutanya safa yang sudah ada dikelas sejak tadi. Ada gosip apa fa Sampai ramai seperti ini? Safa langsung menjawab  Biasa anak-anak mau adain acara diakhir desember. “ Aku terengah, langsung kulihat kalender bulan ini “ desember”? aku terdiam……. Ta…ta…Calistaaaaa panggil safa, ia Fa kenapa? Kamu yang kenapa? Ngelamun aja! Oh gak apa-apa. Langsung kubuka my diary…
Desember, ia desember apa yang mereka tunggu dibulan ini? Mengapa semua orang heboh membicarakan bulan ini? Banyak yang mereka rencanakan dibulan ini. Tetapi tidak untuku, aku benci bulan ini. Aku membeci bulan desember, mengapa harus ada bulan desember?
Calista mengapa kamu menulis seperti itu?... Fa kamu baca tulisanku? Maafin aku ta, aku gak sengaja! Gak apa-apa Fa…! Sebenarnya kamu kenapa calista? Kamu cantik, pintar,dan baik, tapi mengapa kamu selalu tertutup? Calista kali ini aja kamu cerita sama aku, mungkin kamu bisa lebih baik ta.  Dulu aku tak seperti ini, aku anak kedua dari dua bersaudara kakaku laki-laki Ifan namanya, mamah papahku begitu sayang denganku, dan juga kak Ifan. Aku merasa orang yang paling beruntung di dunia ini, papahku memberiku nama Calista Stefania Laurika yang artinya “wanita paling cantik dan bermahkota” papah begitu menyayangiku, ia selalu bilang aku puteri paling cantik, mungkin karena aku anaknya, Beliau selalu mengatakan perkataan itu. Air mata mulai membasahi pipiku, ayah begitu menyayangi, mamahku juga, ia wanita yang terbaik, yang pernah aku kenal, suaranya yang lembut penuh kasih sayang. Namun saat ini mereka tak akan pernah ada lagi disisiku. 31 desember 2008, kecelakaan mobil saat kami menuju puncak untuk merayakan tahun baru, namun semua berubah, tak ada kebahagiaan yang kami rasakan untuk menyambut tahun baru, semua menjadi duka yang teramat sangat mendalam, tak akan pernah bisa aku lupakan. Sejak saat itu aku membenci bulan ini, ya bulan desember, bulan yang mengantarkan nyawa keluargaku,. Calista, kamu tak boleh seperti itu terkadang dalam hidup kita tidak  bisa memilih, kita yang meninggalkan mereka atau sebaliknya, kita juga tak akan pernah tau. Kamu gak boleh terus-terusan seperti ini, kamu harus bangkit untuk melanjutkan hidupmu. Dengan kamu seperti ini mereka juga  tidak akan pernah kembali lagi,. Mereka akan tenang jika kamu tidak seperti, pasti suatu hari mereka akan menunggumu ditempat yang terindah. Kamu benar Safa aku gak bisa seperti ini.
Waktu pulang sekolah tiba, aku segera meninggalkan kelas bersama Safa. Namun hari aku merasa berbeda, perasaan aku begitu bahagia. Perasaan yang tak pernah aku rasakan, kini kembali aku rasakan kembali. Namun perasaan ini begitu berbeda, aku merasakan sesuatu yang begitu bahagia. Terimakasih  Safa, engkau  telah mengajarkan arti hidup yang sesungguhnya.  

0 komentar: