BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Jumat, 02 Desember 2011

Operasi

Oleh : Farras Az Zahra 

Sabtu pagi yang cerah kuhirup udara yang sangat sejuk, ya ini waktunya weekand, dan aku pun harus pergi ke suatu tempat, bersama kedua orangtua ku. Pukul 08.30 kami berangkat ke tempat yang berada di daerah Cipondoh-Tangerang. Lumayan jauh untuk sampai ke sana.
Akhirnya sampailah kami di tempat itu. Perlahan ku dorong pintu kaca dan segera masuk ke sana. Gedung ini beraroma aneh dan dipenuhi orang-orang yang takku kenal. Ku lihat orang-orang sibuk mengantre panggilan untuk dapat masuk ke sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat seorang pria berjas putih dengan berbagai macam peralatannya.
Aku melanjutkan perjalananku berkeliling ruangan. Kini aku menuju ke ruang kecil yang mengantarku ke lantai atas, di dalamnya terdapat orang yang duduk di kursi roda dengan kakinya terbungkus kain berwarna putih. Sungguh mengerikan. Lalu sampailah aku di lantai empat gedung ini. Aku masuk ke dalam ruangan bersekat-sekat. Ku lihat seorang wanita tua terbaring lemah di atas kasur dengan tangan ditempelkan pada selang-selang dengan botol tergantung di tiang sampingnya. Pandanganku kembali berpusat pada wanita yang baru saja datang, membawa sebotol obat dan alat untuk menyuntik. Aku langsung merinding ketakutan. Untung saja aku salah ruangan.
Sudah hampir pukul 11.00 ibu dan bapak mengajakku bergegas mencari ruangan Anggrek 401. Hmm.. Ruangan Anggrek, dari namanya ruangan itu pasti menyenangkan pikirku. Tapi ternyata, ruangan ini sama dengan ruangan lainnya. Datanglah seorang pria memakai kemeja berwarna biru dengan jas putih, gagah sekali. Tiba-tiba jantungku berdebar lebih kencang. Entahlah, aku tiba-tiba takut. Kali ini seorang wanita berbaju putih menghampiriku. Ia menyuruhku rileks. Tiba-tiba saja ia menyuntikku, aku pun pasrah dengan meringis ketakutan. Ooh Tuhan... mereka benar-benar membuat jantungku berdebar-debar. Tiba-tiba ia berkata “operasi akan dilakukan besok jam 08.00”. Ya Tuhan jantung ini semakin berdebar kencang. Tidak ini pasti salah, pasti salah.. Ya ini pasti salah.

Aku terus berdoa dan berdoa kepada Tuhan. Jam pun terus berputar, ku rasa jam berputar lebih cepat! Jantung pun terus berdegub kencang. Suasana ruangan seketika menjadi tegang ketika seorang wanita berpakaian putih datang menghampiriku, ia datang hanya melarangku untuk tidak makan dan minum sampai operasi berlangsung besok. Malam pun datang, suasana sepi dan sunyi hanya ada orang-orang yang terbaring lemah dengan tangan yang ditempelkan dengan selang kecil menyambung kebotol yang menggantung disampingnya sama sepertiku, tapi aku tak merasa lemas sedikit pun dan beberapa orang wanita yang mondar-mandir memeriksa mereka-mereka yang terbaring lemah.
Wanita berpakaian putih pun masuk kembali kedalam ruangan, tapi kali ini ia menghampiri seorang wanita muda yang terbaring lemah dihadapanku, ia menyuruh wanita itu untuk bersiap-siap, entahlah bersiap-siap untuk apa. Ia pun pergi lagi. Tapi tak lama ia datang dengan membawa kasur tipis berwarna hitam yang beroda, ia pindahkan wanita muda itu keatas kasur yang ia bawa, mau dibawa kemana wanita itu? Rasanya ingin sekali aku bertanya, untuk menghilangkan rasa penasaran, aku pun bertanya pada laki-laki tua yang sehari tadi menemani wanita itu, ya dia jawab “wanita itu mau di operasi”. Jlebbb, jatung ini mau copot rasanya saat kembali mendengar kata-kata itu “OPERASI” ya, operasi rasanya aku tidak ingin sekali mendengar kata-kata itu. Rasa kesal terus menghampiriku. oh Tuhan.. sudah tidak betah aku di tempat ini. Ingin sekali aku pulang ke rumahku.
Beberapa jam kemudian wanita muda itu datang lagi dan dibalikan kembali ketempat tidur asalnya, ia terlihat sangat lemah sekali. Matanya pun terpejam seakan-akan ia tak mau memandang dunia ini. Sreeggg,, gorden pun di tutup sehingga aku tak bisa lagi melihatnya. Aku kembali memerhatikan sekelilingku.untuk menghilangkan jenuh aku pun turun dari tempat tidur ku, aku berjalan dengan mendorong besi yang menggantung botol berisi cairan, aku pergi keluar ruangan untuk mencari pemandagan baru. Mataku tertuju pada lantai bawah, disana sangat ramai berbeda dengan di lantai ini. Ingin rasanya aku pergi ke tempat itu, ya walaupun tetap di gedung yang sama setidaknya aku tak merasa bosan, tapi aku dilarang oleh ibuku, aku hanya bisa memandangan dari atas saja. Malampun semakin larut, aku pun masuk kedalam ruanganku lagi, ibu menyuruhku untuk tidur. Aku tak bisa tidur, pikiranku hanya memikirkan hari esok.
Hari pun telah berganti tak terasa ternyata aku pun semalam bisa tidur, jatung ini kembali berdegub kencang. Beberapa jam lagi aku akan dioperasi. Semoga berjalan lancar. Tepat jam 05.30 seorang wanita dan pria yang berjas kemarin, kini datang lagi,ia menghampiriku. Aku pun takut, ini belum saatnya aku operasi tapi mengapa ia sudah datang ketempat ini, ternyata Ia hanya ingin mengetahui kondisiku saat ini, dan ia memeriksa kembali kesehatanku. Ia menggelengkan kepalanya, entah apa arti dari gelengan itu. Setelah selesai memeriksa ia pergi keluar ruangan, tetapi wanita itu malah mengganti botol yang berisi cairan yang menggantung dengan botol yang baru. Tak lama ia pun keluar menyusul seorang pria tadi.
 Waktu terus berputar, aku semakin bingung dengan apa yang aku rasakan. Aku mendengar suara yang memanggil orangtua ku, ya ternyata orangtuaku dipanggil oleh dokter tadi, mereka pun menghampiri dokter tadi entahlah dimana ia akan menemui doker itu dan entah apa yang akan mereka bicarakan. Aku hanya menunggu dengan berbaring di tempat tidur itu. Orangtuaku datang kembali bersama laki-laki berjas dan wanita yang memakai baju putih. Mengapa mereka datang bersamaan? Apa ini sudah saatnya aku operasi? Aku bertanya-tanya dalam hati. Pria berjas itu menghampiriku, ia memeriksaku untuk yang kedua kalinya pagi ini, setelah itu Ia berkata bahwa kondisi tubuhku tidak siap untuk di operasi sehingga operasi pun diundur menjadi nanti jika kondisi tubuh ini sudah siap. Aku pun tercengan kaget, degub jantungku kembali berdetak seperti biasanya. Aku pun diperbolehkan makan dan minum lagi. Tapi kapan aku akan dioperasi? Semoga nanti jika tubuhku sudah siap.
-UTS Penulisan Populer-

0 komentar: