BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 06 Desember 2011

OPERASI

oleh :Hilaria Sidang
Sabtu pagi yang cerah kuhirup udara yang sangat sejuk, ya ini waktunya weekand, dan akupun harus pergi kesuatu tempat, bersama kedua orangtua ku. Pukul 08.30 kami berangkat ke tempat  yang berada di daerah Cipondoh-Tangerang. Lumayan jauh untuk sampai ke sana.
Akhirnya sampailah kami di tempat itu. Perlahan kudorong pintu kaca dan segera masuk ke sana. Gedung ini beraroma aneh dan dipenuhi orang-orang takku kenal. Ku lihat orang-orang sibuk mengantre panggilan untuk dapat masuk ke sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat seorang pria berjas putih dengan berbagai macam peralatannya.
Aku melanjutkan perjalaanku berkeliling ruangan. Kini aku menuju ke ruang kecil yang mengantarku ke lantai atas, di dalamnya terdapat orang yang duduk di kursi roda dengan kakinya terbungkus  kain berwarna putih. Sungguh mengerikan. Lalu sampailah aku di lantai empat gedung ini. Aku masuk  ke dalam ruangan bersekat-sekat. Kulihat seorang wanita tua berbaring lemah di atas kasur dengan tangan ditempelkan pada selang-selang dengan botol tergantung di tiang  sampingnya. Pandanganku kembali berpusat pada wanita yang baru saja dating. Membawa sebotol obat dan alat untuk menyuntik. Aku langsung merinding ketakutan. Untung saja aku salah ruangan.
Sudah hamper pukul 11.00 ibu dan bapak mengajakku bergegas mencari Ruangan Anggrek 401. Hmm.. Ruangan Anggrek, dari namanya ruangan ini pasti menyenangkan pikirku. Tapi ternyata, ruangan ini sama dengan ruangan lainnya. Datanglah seorang pria memakai kemeja berwarna biru dengan jas putih, gagah sekali. Tiba0tiba jantungku berdebar lebih kencang. Entahlah, aku tiba-tiba takut. Kali ini seorang wanita berbaju putih menghampiriku. Ia menyuruhku rileks. Tiba-tiba saja ia menyuntikku, aku pun pasrah dan meringis ketakutan. Ooh Tuhan… mereka benar-benar membuat jantungku berdebar-debar. Tiba-tiba ia berkata “operasi akan dilakukan besok jam 08.00”. Ya Tuhan jantung ini semakin berdebar kencang. Tidak ini pasti salah, pasti salah…..
Malam itu aku tidak bisa tidur,  aku masih teringat kejadian tadi pagi pikiranku tidak tenang tenang  aku ingin sekali keluar dari ruangan ini. Tuhan bantu aku apa yang terjadi denganku setelah aku jadi di operasi besok?
Tak terasa sudah jam 05.30 aku melihat beberapa gadis sedang menemani para keluarga mereka yang terbaring lemah di atas kasur. Sebelum ada perawat yang ke sini aku harus segera pergi, suasana di rumah sakit masih sepi hanya ada beberapa perawat yang dinas malam sedang berada di ruangan mereka masing-masing.
Di depan ruangan UGD aku bertemu dengan seorang pria sepertinya dia sedang menunggu keluarganya, dia bertanya kepadaku mba mau kemana?kok pagi-pagi sudah keluar! Aku tidak menghiraukan pembicaraannya dan akupun langsung meninggalkan tempat itu. Di tengah perjalanan aku bingung kalau aku pulang ke rumah orangtuaku pasti akan memaksa aku untuk di operasi,  tidak… Aku tidak mau kembali ke rumah. Tiba-tiba telepon selularku berdering ternyata yang menelponku Winda,  teman semasa aku  duduk di bangku sekolah menengah pertama dahulu dan dia mengajak aku ke rumahnya.
Akhirnya sampailah aku di  tempat Winda, aku dan winda sangat senang bisa  bertemu lagi setelah sekian lama aku berpisah dengannya. Karena waktu tamat SMP winda melanjutkan sekolahnya di kampung neneknya di Yogyakarta sedangkan aku masih di Jakarta, sungguh keluarganya sangat baik padaku.
Selama dua hari aku tidak pulang ke rumah, papa dan mama pasti mencari aku karena selama berada di rumah winda hp aku dinonaktivkan agar mereka tidak menghubungi aku. Papa, mama ma’fkan aku kadang aku sedih memikirkan mama dia pasti mencemaskan keadaan aku.
Pagi-pagi aku dan winda berangkat ke pasar, senang rasanya melihat banyak orang sambil menikmati udara yang sejuk, semua belanjaan sudah selesai aku dan windah melangkahkan kaki menuju ke tempat pangkalan ojek. Lagi-lagi ada seorang pria yang memanggil mba….aku menoleh ke belakang sepertinya aku pernah bertemu dengannya, iya aku ingat dia pria yang waktu itu di rumah sakit. Ternyata dugaanku benar  dia juga masih mengenalku, namanya Bayu dia salah satu karyawan  perusahaan swasta yang berada di Tangerang.
Bayu orang yang baik dan lucu saat weekand  dia mengajakku jalan-jalan. Ketika itu aku, winda dan bayu sedang berada di Puncak di sana aku bertemu dengan papa dan mama entah ada urusan apa mereka datang ke sini. Aku malu dan takut ketemu papa sebab selama ini aku tidak pernah menghubungi mereka, semua ini aku lakukan karena aku takut di operasi.
            Akhirnya aku,mama,papa dan winda pulang ke rumah sedangkan,  bayu masih berada di Puncak karena ada tugas dari perusahaannya yang harus  dia selesaikan. Sebelum kami ke rumah tak lupa kami mengantar winda ke rumahnya  untung papa tidak memarahiku akan tetapi, dia  menasehatiku agar lain kali aku tidak boleh pergi tanpa sepengetahuan papa dan mama.
Jarum jam menunjukkan pukul 10.00 waktunya untuk tidur entah kenapa aku tidak bias tidur aku selalu memikirkan Bayu bagaimana keadaan dia di sana, disaat aku sedang membersihkan tempat tidurku tiba-tiba hp aku berbunyi  dan ternyata bayu  yang menelpon dan mengajak aku makan malam bersamanya. Aku senang akhirnya aku bertemu dengan dia lagi, bayu memegang tanganku dan mengatakan bahwa selama ini dia suka sama aku ternyata perasaanku sama dengannya. Sebulan kami menjalani masa pacaran dan bayu ingin ke rumah untuk menemui orangtuaku dia ingin melamar aku, sampai di rumah papa tidak menerima dia dengan baik papa mengusirnya, papa tidak setuju kalau aku menikah dengannya. Tentu aku sangat sedih dan kecewa padahal kami saling mencintai, selama satu minggu aku tidak pernah keluar dari rumah apalagi menemui bayu aku  sangat merindukannya,  tiba-tiba aku berada di suatu ruangan,di mana aku..?? kamu di rumah sakit nak,  Kata mama. Tanpa sengaja aku lewat depan ruangan dokter dan aku mendengar perbincangan antara dokter dan papa, bahwa ternyata aku mengidap penyakit kanker kandungan dan harus segera di opersi..
Ooohh Tuhan,,bagaimana kalau bayu mengetahuinya apakah dia masih menerimaku? Disaat aku lagi terbaring di atas kasur , pintu kamarku terbuka ada bayu dan winda yang datang aku menceritakan semuanya pada bayu. Bayu memelukku dengan erat,hatiku tenang bersamanya, dia adalah semangat hidupku, dua hari kemudian aku di operasi untunglah semuanya berjalan dengan lancar, dan akhirnya aku pulang ke rumah dan kembali menjalankan aktivitasku bersama orangtua, sahabat dan kekasihku bayu. 

Tugas UTS Penpop

0 komentar: