BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 25 Januari 2012

Cinta Lama Bersemi Kembali

Oleh : Noer Alfah
“Non...non...non Lola bangun”. Dah siang nih! Hari ini jadwal non kuliah pagi. “Ia Bi, oh ia Bi jangan lupa buat nasi goreng iya, aku mau sarapan nasi goreng, terus bi mama udah telepon belom”? “ kayaknya belom non”! “ Oh...yaudah bi! Huuuuuhhhh... kayaknya udah lupa sama anaknya. Hari lahir anaknya ajha lupa. Sungguh menyebalkan. Langsung kulihat ponselku, yang sudah bedering terus dari semalam, entah itu telepon atau hanya sekedar sms. Kulihat pesan dan panggilan masuk namun tak ada satupun sms atau telepon dari mama. Semua sms dari sahabat dan teman-temanku, yang isinya ucapan ultah.
Aku lansung menuju kamar mandi, dan segera mandi. Untunglah masih ada Bik Minah yang selalu merawatku. Setelah itu aku langsung siap-siap untuk ke kampus. Sarapan juga sudah sia di atas meja. Pak Yum juga suga memanasi mobil. “Bik...bilang sama Pak Yum aku bawa mobil sendiri saja”. “ Tapi non, nanti ibu marah”! “ Udahlah Bik, gak apa-apa, mama juga udah enggak peduli lagi sama aku”.
Tiba di kampus aku langsung menghampiri Siska, yang dari tadi sudah sms, dan menungguku. Siska menunnguku di kantin kampus. “ Hi... Sis, dari tadi loe ia nungguin gue”! “ Tau... lama banget si loe, yaudah yuk langsung ke kelas aja”. Ok dah. Siska sahabatku yang paling baik. Dari SMP, sampai sekarang dia setia banget sama gue. Tiba di kelas, teman-temen gue udah rame benget, katanya ada mahasiswa pindahan dari Bandung. Aku dan Siska cuek-cuek saja, tak menaggapi semua itu.
Tiba-tiba saja Pak Doni masuk, dan lansung memperkenalkan mahasiswa pindahan yang tadi sibuk dibicarakan anak-anak. Aku dan Siska terkejut, ternyata mahasiswa yang dikenalkan Pak Doni adalah Allan, mantan kekasihku.” Yaampun Sis... kenapa si tuh anak harus nongol di depan gue, sumpah w bete banget”. “ ehmzzzz... La, bete apa seneng”? “ Hah... seneng, yang ada gue enek....”. “ Yaudah si eneknya, gak usah pake gerogi gitu”. Aku langsung cemberut. Karena Siska terus saja menggodaku. Sepertinya Allan, melirik ke arah kami, ternyata benar saja ia langsung tersenyum. Namun aku tak menghiraukan senyumannya. Berbeda dengan Siska yang malah membalas senyumannya. Allan langsung duduk di sebelahku. Deggggg! Jantungku berdebar, aku merasa sangat gerogi, apaan-apan si nih gue, kok gue jadi salah tingkah gini. Allan langsung menegurku. “ La... kuliah disini juga, sama siska” ? aku langsung menjawab sinis. “ Menurut loe”? Siska langsung nimbrung ikut ngomong. “ Ia Lan, kok loe bisa pindah”? “ Ia sis gue gak betah di sana, tapi kalo di sana ada Lola pasti gue betah”. “ cie...Allan masih seneng aja godain Lola”. “ Ih... kalian berdua kenapa si”? ssstttt....Pak Doni menegur kami. “ kalian kalu mau kenalan nanti saja setelah selesai mata kuliah saya”. Dengan sinisnya Pak Doni memarahi kami, dan selruh mata tertuju pada kami.
Akhirnya selesai juga mata kuliah Pak Doni, dan cukup juga mata kuliah hari ini. Lagi-lagi Allan mengikuti kami. Sangat yang menyebalkan, namun Siska selalu saja meledekku. “ Allan... hari inikan ulang tahun Lola”! “ Ia gue inget, oooh ia happy birth day ia La...”! “ Ia makasih”! dengan sinis aku menjawab. Lagi-lagi Siska menggodaku! “ Ehmzz...senengnya, yang masih diinget terus sama mantannya”! “Apaan si loe Sis...,ooh ia loe, mau ikut pulang sama gue, apa barng sama si Allan”? “ Yaudah gue ikut sama loe”. “ Lan gue pulang duluan ia...”! “ ok... hati-hati iya La...! aku langsung saja pergi dan tak menghiraukan ucapannya lagi.
“ La... jujur iya loe masih sukakan sama Allan”? pertanyaan Siska mengagetkanku.  “ apaan si Sis”. “ Bohong loe La kalau loe udah ngelupain Allan, dari gerak-gerik loe tuh keliatan banget kalo loe masih suka, kenapa gak jujur aja si La”! “ Ia gue masih suka sama Allan, dan gue juga belom bisa ngelupain Allan, tapi dia tega banget dulu pernah selingkuh dari gue, loe kan tau bagaimana gue putus sama Allan”. “ La sebenarnya gue mau jujur sama loe”. “ mau jujur apa La”? “tapi loe janji ia, loe jangan marah ia La, kalau gue udah cerita”. “ Ia gue janji”.
 “ La sebenarnya Allan pindah ke sini emang udah rencana gue sama dia, tepat di hari ulang tahun kamu, dia masih sayang banget sama loe La, sebenarnya dia gak pernah selingkuh, soal photo itu dia tak pernah tau, yang dia ingat waktu itu dia tertidur di taman, terus dia enggak tau apa-apa lagi, dan sekalipun loe gak pernah dengerin kata-kata dia, Allan lebih memilih pindah ke Bandung dari pada dia harus inget Loe terus. Dia sayang banget sama Loe La...”! “ Masa si Sis, kenapa loe gak pernah cerita sama gue,”? Allan yang ngelarang gue La, buat cerita sama loe, kata dia bagaimana waktu yang berjalan saja”!
Setelahku tau cerita dari siska, aku begitu merasa bersalah. Andai saja aku dulu percaya kata-katanya mungkin gue masih sama Allan sekarang. Ihhh... mikir apa si aku.
Sekarang hubunganku dan Allan sudah baik lagi, walau kami tak pacaran namun kami berteman dengan baik. Namun... perasaan ini semakin aneh, aku selalu merasa cemburu jika Allan dekat dengan wanita lain kecuali siska. Aku juga selalu berharap Allan mengajak balikan, dan memperbaiki hubungan kita. Namun sepertinya tak mungkin.
Sudah setahun Allan pindah ke Jakarta, karena hari ini tepat hari ulang tahungku yang ke dua puluh satu. Tahun ini adalahh ulang tahun paling menyenangkan. Karena orang tuaku merayakan ulang tahunku. Walaupun acaranya tak begitu meriah, namun aku begitu bahagia. Tapi... di mana Allan? Dari tadi aku tak melihatnya, kutanya Siska dia juga tidak tau. Apa mungkin Allan lupa, sama ulang tahun gue, tapi gak mungkin, Allan selalu inget. “ La, kenapa gak dipotong kuenya, mamah menegurku, teman-teman yang lain udah nungguin tuh La”. “ Ia mah”. Potongan kue pertama kuberi pada Siska, sahabat terbaikku”. Acara sudah hampir selesai namun Allan kenapa belum datang?
“La, kenapa cemberut aja”? Allan belum dateng ya La..., mungkin dia lagi di  jalan”. “ Mudah-mudahan aja Sis, oooh ia Sis Loe nginep di rumah guekan”? “ ia Lola sayang, loe tidur aja duluan Sis”. “ Tapi La udah malem, Loe masih mau nunggu Alla”? “ ia La”! kulihat kearah taman seperti ada orang di sana, namun siapa? Malam-malam sepertti, aku mulai takut, mama, papa, dan Siska sudah masuk dalam kamar, hanya aku sendiri di sini. Kuperhatiakan lagi ternyata benar ada orang di sana, “Allan... ternyata Allan”! Allan membawa sebuah kue yang kecil yang kecil berbentuk hati, aku tersenyum bahagia. “ La...maaf iya aku telat, tadi macet di jalan”. “ ia gak apa-apa Lan”! “ Happy birthday ia, semoga kamu selalu sukses”, “ Amien...”!
“La aku mau ngomong sama kamu”. “Mau ngomong apa Lan”? “ kamu cantik banget La malam ini”. “ Makasih Lan”! ” namun bukan itu yang aku mau omongin”. “ Terus apa Lan”? “ Aku sayang sama sama kamu La, Cuma kamu wanita yang aku cintai La, aku mau malam ini menjadi saksinya La,,,karena malam ini aku akan melamarmu La”. Aku tak mampu berkata-kata, bahkan aku sampai menangis. Ternyata siska dan orang tuaku sedang memperhatikan kami. Jangan-jangan ini rencana mereka. Dalam hati ku berguman. Tak lama Allan mengeluarkan kotak kecil dari jasnya. Dan ternyata itu cicin. “ La... apa kamu mau menikah denganku”? Aku terdiam, dan aku langsung mengangguk. “ Ia aku Mau Lan”.
Allan langsung memelukku!...


0 komentar: