BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 25 Januari 2012

DON’T SAY GOOD BYE

oleh : Adi Kurniawan
Cahaya malam membentang langit seketika, membuat indahnya ciptaan tuhan yang terang, sungguh karya tuhan paling indah… kumpulan rasi bintang yang tak begitu nampak, terang bulan yang begitu menusuk celah malam ini,

Waktu ini adalah waktu yang sangat tepat untuk Jason memulai kerjanya, Jason adalah seorang peneliti astronomi. Baru-baru ini dia mendapat gelar sarjana muda astronomi yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehnya. Kekecewaan dan kehancuran yang dia rasakan sebelumnyalah yang menjadikannya tegar dang bangkit untuk masa depannya.

Flashback on..
Jason~
“Sayang”
“iya, kenapa ?” “aku akan pulang malam hari ini,, kau tidak apa-apa kan” “ne, gwenchana aku akan menunggumu” suara yang lembut, seketika membuat hatiku damai, hanya dengan mendengar suaranyaseperti memberikan energi-energi positif yang mampu menjalar keseluruh tubuhku, ya itu adalah yeoja chinguku yang nantinya akan kunikahi, kami memang tinggal 1 rumah karena melihat kim taeyeon yeojachinguku sudah tidak mempunyai orang tua lagi yang meninggal karena kecelakaan yang mereka alami.. rasanya aku tidak ingin terpisah dengannya walau hanya 1 hari, jika bukan karena dorongan kuliah, mungkin aku akan terus berada disampingnya, ku kecup singkat seketika kening mulusnya dan langsung melajukan mobilku.

Laras~
Aku sangat benci ketika Jason mengucapkan kata-kata terburuknya ‘aku mungkin akn pulang malam hari ini’ bagaimana bisa anak kuliahan pulang begitu malam, berarti hari ini aku dan Jason hanya bertemu pagi ini dan nanti malam, itupun mungkin hanya menunggunya pulang. Memang kami serumah tapi jika sudah malam, jujur Jason melarangku untuk bersamanya, yah dia bilang sih takut terjadi sesuatu padaku. Tidak tahu!! Tapi yasudahlah aku harus bersikap dewasa, bagaimanapun aku berterima kasih padanya, dia telah bersedia menampungku dirumahnya karena orang tuaku sudah meninggal, dan sekarang dia bilang padaku jika dia akan menikahiku nanti. Ooh sungguh penyelamat hidupku Jason.
Pagi itu yang begitu cerah menampakkan matahari yang seakan ingin bersahabat dengan penghuni dunia ini.. tiba-tiba berubah seketika menjadi gelap, hanya terdapat seberkas cahaya yang kelamaan akan pudar juga, seakan matahari tau akan ada sesuatu yang tak terduga.
Ya, saat itu dirumah Jason, terparkir sebuah mobil yang tak dikenal dan dengan dua pengawal yang berada didepan pintu rumah itu. Sementara keadaan didalam, ternyata sosok Laras tengah berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman pria yang bersangkutan dengannya, dia adalah Chris. Seorang rentenir yang ternyata selama ini mencari anak dari Pram, yaitu orang yang mempunyai hutang besar padanya dan belum dilunasi sampai sekarang, Chris adalah rentenir terjahat di Indonesia. Saat itu Laras sungguh tidak bisa berbuat apa-apa, yang dia rasakan hanyalah ketakutan, ketakutan meninggalkan Jason selamanya.
“lepaskan.. lepaskan aku” teriaknya sembari mencoba melepas tangannya. “cih, semudah itukah kau minta dilepaskan, kau harus membayar semua hutang ayahmu padaku. Mngerti?” “iya, tenang saja aku akan melunasinya tapi beri aku waktu, tolong.. hikks” kini isakkan Laras tak terelakkan lagi, butiran kristal bening mengucur deras di kedua pipi mulusnya,”tidak, aku tidak butuh uangmu, aku hanya butuh dirimu, itu sudah lebih dari cukup unuk melunasi hutang ayahmu” “tidak mau, aku tidak mau ikut denganmu. lepaskan akuuu”  tidak ada jawaban dari Chris, dia hanya membalasnya dengan cengkraman dan seretan kepada Laras, kini sekuat apapun Laras meronta, sekeras apapun dia berteriak tidak akan bisa meloloskan dirinya dari Chris, dia hanya pasrah dalam genggaman taeyang.

“maaf kan aku Jason, sungguh-sungguh minta maaf, hiks” lirih Laras sebelum akhirnya dia meninggalkan rumah Jason.

Keadaan hening seketika, malampun terasa cepat untuk menampilkan sinar bulannya.

Jason~
“arrgghh” sungguh membosankan, aku sudah tidak sabar untuk pulang, dosen ini maunya apasih.
Cukup lama aku menunggunya akhirnya selesai juga..
“apa kabar,
sayang kau di dalam?” ke ketuk pintu rumahku namun tidak ada jawaban darinya,, kemudian “ceklek” “hah tidak dikunci” kenapa dia tidak mengunci pintunya, langsung saja aku masuk kedalam. “hah” begitu kagetnya aku setelah mendapati rumahku yang amat berantakan. Dan barang bergeletakkan dilantai, “sayang,, kau dimana?” kucari sosok Laras di seluruh ruangan rumahku, tapi nihil, dia tidak ada dimanapun.
“arrgghh tidak. Kamu dimana?” teriakku yang sedari tadi mengeluarkan air mata kehilangan, dengan lunglai aku berjalan menuju balkon rumahku, tibatiba kutemui secarcik kertas rusak tertempel pada lemari esku. Kutatap nanar sejenak surat itu yang berisi.

Ya, apa kau kekasih Laras? Aku adalah pemiliknya sekarang, dia akan tinggal bersamaku untuk selamanya. Jadi kau tidak perlu lagi mencarinya lagi. Mengerti?

“brukk”  dia meninggalkanku. “kenapa?”.. “kenapaa?” rasanya aku tidak ingin berhenti untuk berteriak, seakan suara serakku habis tak tersisa.

Satu hari Jason hanya menghabiskan dirinya di dalam kamar. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk pindah keluar negeri dan tetap menyebarkan informasi atas hilangnya Laras.

Flashback off
Jason~
Lama sudah aku hidup tanpa Laras di paris. Setelah kepindahanku ke paris dan melanjutkan kuliahku, akupun mendapat gelar sarjana muda astronomi dan kembali ke Indonesia.
“huh, pas sekali malam ini” ucapku sembari berjalan ke depan teras rumahku untuk mengamati suasana langit malam, saat akan meletakkan mikroskopku tiba-tiba saja terdengar olehku suara yang mengarah pada kantong sampah rumahku “krskrsskkrkrsks” terdengar lagi olehku dan akhirnya perlahan-lahan akupun mendekati kantung itu, “apa ini?” dengan hati-hati aku membuka kantung itu dan seketika itupun aku langsung tersontak kaget “huaa” “brukk” teriakku ketakutan dan menghempaskan tubuhku seketika ketanah.. “s ss saiapa?” ucapku terbata-bata ketika melihat sosok wanita yang ada dikantung sampah itu, wanita berambut panjang dengan muka yang terlukis oleh debu begitu terlihat lemah tak berdaya, awalnya aku takut untuk mengangkatnya dari tempat itu, tapi saat kepastian menghampiriku, langsung saja aku membawanya ke dalam rumahku untuk menormalkan keadaannya.

“hmm siapa wanita ini?, sepertinya dia dibuang oleh seseorang, lebih baik besok kutanyakan saja padanya, sepertinya dia sangat lemah” pikirku sambil menggendongnya kerumahku dan menidurkannya disofa.

0 komentar: