Oleh :Hilaria Sidang
Sejak ayah meninggal aku dan mama selalu berdua di dalam rumah, mama yang seharian bekerja di rumah sementara aku sibuk dengan pekerjaanku di kantor apalagi aku sebagai sekretaris tiap hari tugasku penuh.
“Ma, bulan depan aku ada tugas ke luar kota!”
“ sama siapa kamu ke sana Hen ?”
“ Sama teman kantor ma!”sahutku sambil memeluk mama.
Sebenarnya aku tidak tega meninggalkan mama sendiri di rumah, tapi ini demi masa depan aku. Pagi itu aku berangkat bersama teman dan bosku, entah kenapa dia slalu memperhatikan aku, kubiarkan saja dia memandangku toh suka-sukanya dia.
“Tok
“tok
“tok
Henny…..henny…apa kamu ada di dalam! Sepertinya ada yang memanggilku, iya….iya sebentar. Pak Abdul? Sungguh aku sangat kaget kedatangannya, Kamipun duduk di depan teras hampir setiap malam aku dan pa Abdul seperti ini . Waktu terus berjalan sudah 2 minggu kami berada di sini aku tak menyangka aku dan pak Abdul jadi begini aku bingung apa yang harus kulakukan, dengan perasaan sedih, malu, aku harus membohongi mama bahwa aku ditugaskan keluar kota selama satu tahun.
Selama satu tahun, tidak ada satu orangpun yang mengetahui hubungan aku dan pak Abdul. Aku dan pak Abdul benar-benar menutup rapat rahasia kami.. Sekarang aku kembali lagi bekerja di kantor pak Abdul seperti dahulu dia adalah bosku dan aku adalah sekretarisnya walaupun di luar kantor aku ada hubungan spesial dengannya. Aku melahirkan anak laki-laki tak seorangpun yang tahu termasuk mama dan istri pak Abdul, aku menyesal tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur. Aku menitipkan Bayu putraku di panti asuhan untuk sementara waktu. Dengan berjalannya waktu hubungan aku dengan pak Abdul melenyap begitu saja sampai akhirnya dia pindah keluar negeri dan menetap di sana bersama keluarganya.
Tugas 4 Penpop
0 komentar:
Posting Komentar