BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 25 Januari 2012

Cowok Spesial

oleh : Adi Kurniawan

Nadia merupakan salah satu murid SMA di Jakarta, sifatnya dingin kalau untuk urusan pria.
Nadia~
"hu telat bangun pagi lagi,, padahal kan sudah niat sahur mau puasa" seperti biasa aku selalu telat bangun pagi karena memang sifatku yang seperti ini, saat aq hendak merapikan bukuku,tiba-tiba…
"Nadia kau lama sekali, ayo cepat nanti ayah telat masuk kantor lagi.", aku pun langsung berlari ke bawah untuk menemui ayahku yg sudah bosan dengan sifatku ini, "iya ayah" gerutuku.
"ah kau ini kenapa kau selalu begini Nadia? kau kan sudah SMA" "ahh ibu mungkin sifatku sudah tidak bisa di ubah".
 

Setelah Nadia sampai disekolahnya, wanita itu pun langsung berlari menuju gerbang skolah dengan baju yang tidak rapih dan rambut yang berantakan
"tungguu jangan ditutup dulu gerbangnya" teriakkan Nadia sambil melambaikan tangannya.
"ahh kau lagi, pokoknya jika nanti kau terlambat lagi tidak akan ku bukakan untukmu, mengerti??" "iya mengerti" ucap Nadia sambil berlari melanjutkan misinya untuk sampai ke kelas,,
"BRUUKK.  apa apaan kau??  jalan itu pakai mata" omel Nadia pada seorang pria yang lewat di depannya,
" ehhmm bukannya kau yang menabrakku??" ucap pria itu.
"aisshh sudahlah bukan urusanku. Yang penting kau sudah membuatku lebih telat tahu"ucap Nadia yang kemudian langsung berlari kekelasnya.
"heeyyy bagaimana dengan bukuku yang terjatuh ini??" teriak pria itu yang mungkin tak akan di dengar Nadia.

Nadia~
"ahh dasar pria  bodoh, karenanya aku di hukum lagi sama guruku, isshhh dasar pria bodoh." saking kesalnya aku dengan pria yang berkacamata itu tak sadar aku sedari tadi bicara sendiri,
"heyy Nadia kau kenapa bicara sendiri??" tanya Minzy yang tak lain teman sebangku ku.
"ahh itu tadi aku bertemu dengan pria cupu yang membuatku di hukum" kesalku
"hahh apa?? tapi bukannya hampir setiap hari kau selalu dihukum?? hahaha" "isshh kau ini".
setelah aku bercanda dengan minzy...
tiba-tiba…
"apa kabar anak-anak, hari ini ibu membawa seorang murid baru pindahan dari Bandung, silahkan perkenalkan dirimu."
"apa kabar, namaku Dimas Arya Wiguna kalian bisa panggil aku Dimas”.

setelah aku mendangarkan guruku dan murid baru yang bernama Dimas entah kenapa hatiku sangat tidak nyaman, tapi aku mencoba untuk berskap biasa saja selayaknya diriku.

"Nadia kau kenapa sih?" suara Minzy dan tepukannya membuatku makin tidak nyaman.
"ahh kenapa aku ini, kenapa rasanya ada yang aneh dengan diriku??" batinku
"ahh Minzy aku hanyaaaa pernah melihat pria ini, rasanya dia yang tadi kutabrak di depan" ucapku lemas

Nadia sangat kaget sekaligus aneh dengan dirinya sekarang,
Nadia~
"Nadia jadi itu yang kau bilang pria cupu berkacamata? waah keliatannya dia pintar yahh lihat saja yang ada ditangannya, buku semua, beda sekali dengan kita" omongan minzy yang seolah-olah membanggakan pria itu dan menjelakanku serta dirinya..
"jadi maksudmu kita bodoh Minzy? aahh memang iya sihh kita tidak pintar, tidak disiplin pula. Tapi apa maksudmu menyebut pria itu pintar? hanya pintar saja, wajahnya tidak tampan, lihat saja matanya yang aneh dengan kacamata kudanya dan gaya rambutnya yang culun." Omonganku itu begitu saja terucap dari mulutku.
Dan.
"apa kabar" "kau menyapa siapa??" tanyaku cuek
"ya kau lah,, oh iya kau kan yang tadi pagi menabrakku dan tidak bertanggung jawab pula.. iya kan?"
"bukannya kau yang menabrakku?" tanyaku
"Nadia kenapa kau galak sekali, pantas saja tidak ada pria yang mau mendekatimu," ejek Minzy yang tiba-tiba mamperkenalkan dirinya pada Dimas.
"apa kabar Dimas, aku Minzy dan ini temanku Nadia" “kau baik yahh tidak seperti temanmu itu yang garang, hehe" mendengar mereka ngobrol rasanya membuatku kesal, dan yang membuatku makin kesal kenapa dia mesti duduk disamping tempatku? pasti Minzy akan makin dekat dengan dia dan menjauhiku.

TENG...TENG..TENG...
suara yang kutunggu-tunggu pun akhirnya terdengar juga.
"haaah akhirnya aku terbebas dari guruku yang tidak jelas itu"
"apa kau baru saja meledek guruku kita?" kudengar ada suara yang menjawab omonganku, "issh kau lagi, memangnya kenapa jika aku meledeknya? apa kau akan melaporkanku? tanyaku  "bukan begitu tapi apa kau tidak bisa sopan sedikit?" "hmm sepertinya tidak bisa" ucapku dan langsung pergi dari tempat itu
Jason~
"huh wanita itu, kenapa begitu galak? tidak sopan pula"
"hmm tapi mukanya manis juga walaupun gaya rambutnya sedikit berantakan
aku terus bertanya-tanya tentang wanuta yang bernama Nadia itu, bagaimana bisa dia bersikap seperti itu dengan sifatnya yang dingin?
melihat sifat Nadia yang seperti itu, tidak pernah peduli dengan kehidupannya, membuat Dimas kesal...
karena dua bulan lagi akan ada ujian Dimas akan merencanakan misi untuk merubah sifat Nadia..
Dimas~
"ah aku harus merubah sikapnya" entah kenapa hatiku berkata seperti itu,”

Nadia~
"huh baru juga istirahat sudah masuk lagi,”ocehku sendiri
"Nadia" "seperti ada yang memanggilku" ku tengok kebelakang dan
"isshh kau mau apa sih" tanyaku yang sudah bosen soalnya Dimas lagi Dimas lagi, "ahh, ayo kita msuk kelas bareng?" dia mengajakku masuk kelas tapi aku sengaja untuk masuk lebih dulu..
begitu lama aku berkutat dengan buku pelajaran, rasanya bagaikan sedang ada didalam jeruji sungguh lelah sekali aku setiap hari mesti seperti ini. Jika bukan karena orang tuaku, aku tidak ingin sekolah!! tapi apa boleh buat, demi ayah dan ibuku aku rela melakukan apapun..

#besoknya,,
“hahh benarkah ini terjadi. apa aku cuma mimpi?  apa kiamat benar-benar makin dekat??? ahh sungguh tidak disangka aku bangun sepagi ini” racauku yang seakan mendapat suatu keajaiban yang tak terduga. Aku hari ini secara  tiba-tiba bangun pagi yahh walaupun jam 05.30, aku terus saja menepuk-nepuk pipi chubbyku karena masih tak percaya dengan apa yang sedang aku rasakan sekarang, hmm tanpa basa-basi aku langsung membersihkan diriku dan bersiap-siap untuk pergi kesekolah.

“apa kabar ibu,, apa kabar ayah”  begitulah Nadia menyapa kedua orang tuanya setelah dia merasa sangat senang karena mendapati perubahan pada dirinya.
“huaaaah Nadia kenapa tidak dari kemarin kemarin kau seperti ini, hmm apa ada sesuatu yang harus kau kerjakan sehingga kau bangun sepagi ini? atau kau ingin bertemu seseorang?” pertanyaan ibu membuat Nadia bengong.
“aah ibu, aku tidak tahu kenapa aku bangun sepagi ini, tapi apa ibu tidak senang melihatku seperti ini?” ucap Nadia lirih.

Nadia~
“huh sangat menyebalkan, aku hanya bangun pagi saja mereka sangat terkejut, hufft bagaimana jika aku mendapat nilai 100. Aku yakin pasti pada saat itu juga aku akan melihat kedua orang tuaku tergeletak.” racauku dalam hati yang seraya mendengar jawaban ibuku.
“Nadia, ibu sangat senang kau bisa berubah seperti ini, dan ibu harap ini bukan Cuma terjadi satu hari ini, ibu mau kau begini terus untuk selamanya,” aisshh aku hanya bisa menelan ludah pada saat itu, dan akupun langsung berangkat sekolah bersama ayahku setelah berpamitan pada ibu.

disekolah
huh entah kenapa ada sesuatu yang aneh sekarang, hatiku senang sekali, dengan suara lantangku, akupun menyapa teman-teman dengan senyumanku..

Minzy~
Saat aku sedang berbincang dengan temanku,, tiba-tiba kudengar suara yang mungkin menggemparkan satu sekolah ini, setelah ku tengo. Sungguh aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. Nadiaa, seorang wanita yang cantik tapi tidak disiplin dan tidak menyukai peraturan sekolah sekarang masuk sekolah tidak terlambat satu detik pun, huh mataku tidak berhenti membulat, akupun langsung menyapa sahabatku ini dengan penuh kebahagiaan. “Nadia. aku senang melihatmu hari ini..” “hmm iya aku juga senang” jawabnya seraya duduk disampingku. “hmm baguslah kau sudah berubah, yaah walaupun pakaianmu msih belum rapih,, eoh apa karena kau takut dengan ucapanku waktu itu yang bilang kau tidak akan naik kelas?” tanyaku yang membuat ekspresinya sedikit aneh.” kau mau tahu kenapa aku datang tidak terlambat?” “iya”  “hmm kau tanya saja pada dirimu sendiri,” aishh jawaban macam apa itu, memang aneh sahabatku ini.

Jason~
sungguh aku tidak thau lagi apa yang harus ku katakana, aku senang sekali melihat Nadia datang pagi ini. Tidak dengan nafas terengah-engahnya lagi, tapi dengan senyuman yang mampu membuat jantungku berdegup kencang. “tenang Nadia jika kau ingin mengubah gaya hidupmu, aku akan selalu ada untukmu” bisikku yang seakan mengantarkan rasa cintaku padanya..
Nadia~
humm hari ini entah apa yang membawaku kemari, kakiku tiba-tiba saja terhenti dikursi panjang ditaman sekolah.. akupun senantiasa menemani kursi panjang itu yang tengah kesepian!! aku sekarang sendirian karena Minzy sedang rapat dengan anggota OSIS..
lama aku termenung dikursi ini sembari melihat lalu lalang anak-anak yang sedang asik bermain atau berjalan degan teman atau kekasihnya, aku hanya bias memikirkan sesuatu yang yak tentu, mulai dari kejadian hari ini sampai Dimas.. ooohh celaka, apa yang kupikirkan tentang pria itu..
soal pagi ini aku memanh senang, entah kenapa padahal hanya karena bangun pagi saj.. tapi begitu membuatku bahagia, aku tidak tau perasaan ini. Aku merasa bersalah padanya karena kemarin-kemarin aku selalu menjutekinya, padahal dia sama sekali tidak membuatku kesal ataupun marah, hmm sangat membingungkan isi pikiranku ini, “hhhhmmm” aku hanya bias menghela nfasku panjang-panjang


disaat hyera sedang termenung akan apa yang dipikirkannya, pada saat itu juga Dimas melihat Nadia ditaman, dan entah ada atmosfir apa Dimas langsung menghampiri Nadia “kenapa kau menghampirinya, aahh jantungku lagi-lagi beradu memunculkan ritme yang tak beraturan” racau Dimas yang mulai merasakan gejolak cinta dalam dirinya, rasa gundahpun mulai menghampirinya. Akhirnya tanpa disadari dia sudah ada dihadapan Nadia sekarang, “apa yang harus kulakukan sekrang” bisiknya dalam hati dan karena Nadia menatapnya, diapun memberanikan diri untuk memulai pecakapan duluan,,

“apa kabar Nadia”

Nadia~
“tuhan kenapa kau datangkan dia kehadapanku disaat aku sedang gelisah karenanya” amarahku dalam hati setelah tahu Dimas sudah berada dihadapanku, akupun menatapnya dan tiba-tiba saja dia bebicara padaku, “apa kabar Nadia?”  huh tidak mungkin aku menyuekinya lagi sekarang, akupun membalas salamnya “iya”  “hmm bolehkah aku duduk disini?”  sekrang apa yang harus kulakukan, aku tidak mau berbuat dosa lagi karenanya, dengan gugup akupun mempersilahkannya “iya, si silah kan” ucapku terbata-bata
begitu lama mereka saling membisu dan sampai akhirnya Dimas pun memulai percakapan diantara mereka “Nadia” “iya?” jawab Nadia singkat sungguh perkataan Dimas telah sukses membuat Nadia mati kutu..

Nadia~
“apa yang harus kukatakan,, dia minta maaf padaku? harusnya aku yang minta maaf padanya, bukan dia..
“tuhan berikanlah aku keajaiban saat ini”, aku memikirkan jawaban apa dan apa yang harus kukatakan padanya, tiba-tiba     “Nadia apa kau memaafkanku?” ternyata dia menunggu jawabanku,    “Dimas kau tidak perlu minta maaf padaku,, seharusnya aku yang minta maaf padamu, karena selama ini akulah yang sering berbuat kasar padamu, aku yang sering menjutekimu, aku yang sering menyuekimu. jadi akulah yang harus minta maaf Dimas”  ucapan itu mengalir mulus dimulutku, ”tuhan terima kasih kau telah beri keajaiban untukku” ucapku dalam hati..

Dimas~
sekali lagi aku tidak percaya dengan apa yang telah kudengar dari mulut Nadia, aku sungguh senang sekali “aku memaafkanmu Nadia, jadi bolehkah aku berteman denganmu?” “iya”  hah sungguh indah rasanya, diriku bagaikan terbawa angin dan melayang..
semenjak pertemuan tadi aku dan Nadia makin dekat, kami selalu bermain bersama dengan Minzy tentunya. Dan muncullah dipikiranku untuk mengajaknya jalan..

Nadia~
hmm baru aku rasakan yang namanya jatuh cinta tapi apa Dimas juga mencintaiku, kalau tidak mimpilah aku dengan hayalanku untuk pacaran dengannya.. sekarang aku tidak peduli dengan penampilannya yang super cupu itu.. tiba-tiba

drrtt drrrtt,, hpku bergetar menandakan ada sms masuk..


 from
010-474-xxx
 Apa kabar Nadia?. hmm maukah kau menemanku jalan-jalan besok??
to
010-474-xxx
hmm baiklaj,, nanti kau tentukan saja tempatnya yah.
from
010-474-xxx
Iya baiklah..

huh bagaimana ini besok dia mengajakku jalan.. harus apa aku, berdandan kah? ahh bukan tipeku.. aisshh mengapa aku jadi risih begini sihh, ahh sudahlah lebih baik aku tidur saja..

“apa aku kesiangan.?  ahh itu sungguh tidak boleh” teriakku yang membuat ibuku mendatangi kamarku..
“Nadia kenapa? kenapa teriak-teriak, kau tidak perlu takut kesiangan.. ini kan hari minggu”  “hmm pasti ibu pikir aku terlambat sekolah, haha kau tak tahu ibu anakmu ini sedang jatuh cinta”
aku bingung ingin memakai baju apa.. tapi tiba-tiba mataku berpaling pada dressku yang menggantung rapih dilemari.. ya ini adalah dress pertama yang kupunya dan ini juga dibelikan ibuku dan tak pernah kupakai sekalipun.. setelah rapih aku langsung keluar rumahku untuk mencari taksi menuju tempat yang telah kami pilih..
“Nadia apa ibu tidak salah lihat?” “ahh ibu aku mau pergi dulu  temanku ulang tahun jadi aku harus pegi sekarang..” “apa sepagi ini?, aahh pantas kau memakai dress” “iya  aku pergi dulu ibu” “ hati-hati” gara-gara aku ingin memakai dress dan rambut terurai seperti ini ibu sangat aneh melihatku.. hm tapi aku senang bias bertemu dengan Dimas disisi lain aku sangat gelisah,,

hyera perlahan-lahan mendekati sosok pria yang sedang duduk dibangku taman, karena Dimas melihatnya duluan akhirnya dia menyapa Nadia yang belum sampai dihadapannya itu.. “Nadia” panggilnya dengan senyuman yang mengembang disudut bibirnya. mereka akhirnya bertemu, ada sedikit getaran yang mengganggu pikiran Dimas, yaa itu adalah detak jantungnya yang seakan-akan menyambut kedatangan Nadia,, terlebih lagi saat melihat penampilan Nadia yang berubah 360 derajat.. “aissh kenapa gugup begini,, inikan bukan pertama kalinya bertemu..tapi sungguh dia sangat cantik.. hmm kembali ketekadku,, Dimas ini adalah awal dari kisah cintamu” begitulah ucap Dimas didalam hati ketika melihat sosok wanita yang disukainya..  disampingya,, Nadia sedari tadi hanya diam tak berbicara.. 1menit,,, 5menit,, 15menit merka hanya tersipu diam..

Nadia~
“cepatlah bicara,, jika kau tak memulai duluan aku akan pergi dari sini” sungguh bosan sekali aku disini,, aku sudah tidak betah disini,, aku tidak betah dengan dress ini,, aku tidak betah dengan high heels ini,, dan aku tidak betah dengan rambut yang terurai ini,, semuanya membuatku muak,, ingin rasanya aku melempar sepatuku ini kemuka pria ini.. “Nadia” ucapnya pelan,, akhirnya dia berbicara juga,, “iya, kenapa?” akupun membalasnya dengan sedikit kesal “hmm apa kau haus,, aku akan belikan minuman dulu  untuk kita” “ahh iya,, sebaiknya cepatlah karna aku sudah mulai dehidrasi disini” diapun pergi ketoko untuk membeli minuman..

Dimas~
huh sebaiknya aku harus latihan untuk bilang cinta  padanya, dan akupun mencuri alasan untuk membeli minuman,, yahh memang aku juga sangat haus..

setalah beberapa menit Nadia menunggu pria itu tapi tak kunjung datang juga,, akhirnya Nadia pun menyusul Dimas.. tapi selang beberapa langkah lagi ketoko,, tiba-tiba dia melihat keramaian disebrang jalan.. Nadia pun menghampirinya dan 
“apaaa… Dimas?” Nadia menjerit seketika sambil berteriak histeris saat melihat sosok pria yang sangat ia cintai itu tergeletak dijalan dengan darah yang becucuran dikepalanya, dengan isakan tangis yang tak terbendung, Nadia pun mendekati Dimas dan menaruh kepalanya yang basah diatas pahanya,,
“Dimas bangunlah,, hikss..hikss” “uhuk uhuk Nadia.. maaf ak ku ti dak bisa men ja gamu..” “apa yang kau katakana Dimas hikss..” “aku mencintaimu sejak kau masuk kelas ku uhuk uhuk” “hikss Dimas kau tidak boleh meninggalkanku, tidak akan kubiarkan tuhan menjemputmu,” “ kau tidak boleh begitu,, aku akan selalu ada untukmu selamanya” “ Dimas aku mencintaimu”

sungguh tragis..
Nadia pun langsung membawa Diams ke rumah sakit, tapi alhasil Dimas telah meninggal saat mengucapkan kata terakhirnya pada Nadia, Nadia pun langsung menelpon Minzy,, “halo minzy, aku sudah tidak kuat hikss. aku ingin mati” “Nadia ada apa,, apa yang sedang terjadi padamu?” “Dimas meninggalkanku untuk selamanya Minzy hikss cepatlah kesini hikss”

Minzy`
setelah kejadian itu terjadi Nadia sudah satu minggu tidak masuk sekolah, dia hanya menghabiskan kegiatannya di dalam kamar sambil terus menangisi kepergian Dimas,
suatu saat aku berkunjung kerumahnya,, “Nadia buka pintunya” ucapku lembut seraya mengetuk pelan pintu kamarnya,, dan akhirnya dia membuka pintunya,, sungguh aku tidak tega melihatnya,, kudapati mata Nadia yang bengkak dan berwarna merah.. akupun masuk dan berbicara padanya..
setelah dia mengerti apa yang kukatakan akhirnya dia mau kembali masuk sekolah seperti biasa,, aku senang mendenganya..

Nadia~
aku  sadar aku tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan,, akupun pergi ketaman sekolah untuk berdiam diri disana, ketika lama aku duduk, tiba-tiba kulihat sosok pria yang sungguh aku kenal bahkan dia yang menyebabkan ku begini, dia duduk disampingku sambil mengeluarkan senyum mautnya, diapun berbicara padaku “Nadia aku kan sudah bilang padamu aku akan ada disampingmu untuk selamanya,, jadi kau tidak usah bersedih lagi.. aku akan sangat sakit bila melihatmu bersedih seperti ini,, tersenyumlah untukku Nadia..” kata-katanya langsung menjalar keseluruh tubuhku.. aku tidak percaya,, bagaimana bisa orang yang sudah meninggal hidup kembali,, akupun perlahan-lahan mendekatkan tanganku ke pipinya tapi entah kenapa angina menerbangkan seketika sosok pria yang aku cintai,, lagi-lagi aku menangis dan dengan sigap kuhapus airmataku,, aku tidak mau Dimas melihatku menagis lagi..

Tiga minggu kemudian
huhh hari ini ujian sedang berlangsung,, dan akpun mulai bertarung dengan kertasku ini dengan ditemani pria yang aku cinta, sungguh senang bisa ditemani olehnya walaupun tidak dalam dunia nyata, yaahh karenanya aku sudah berubah total sekarang, tahun depan aku akan berangkat ke luar negeri untuk melanjutkan kuliahku berkat beasiswa yang kudapat…

0 komentar: